Di tahun 2021 ini akhirnya saya kembali lagi ke dunia hobi burung parrots setelah pensiun dari tahun 2017-2018, masa lockdown saat pandemi Covid-19 membuatku kangen untuk memelihara parrot khususnya jenis baru dan saya berharap hobi ini bisa bertahan selamanya.
Tahun 2017 setelah mencoba memelihara beberapa jenis parrots seperti : Falk Cockatiel, Sun Conure, Indian Ringnet, Kakaktua, African Grey, untuk saat ini saya lebih memfokuskan ke jenis Falk Cockatiel dan Rosella Parakeet khususnya ke budidaya peternakan skala hobi.
Pemilihan Falk Cockatiel karena siulan nya enak di dengar, ukuran burung small dan jinak tapi gampang panik...he..he..
Sedangkan untuk Rosella Eastern Parakeet karena keindahan bulu dan siulan nya, memiliki karakter yang hampir sama dengan Falk Cockatiel kadang gampang panikan. Bulu Rosella tidak gampang rontok dan tidak mempunyai bulu seperti bedak halus yang gampang lepas, bisa dipelihara di teras belakang - indoor, berbeda dengan Falk Cockatiel yang memiliki bulu seperti bedak halus - gampang rontok.
Untuk tahap awal saya mencoba belajar bagaimana cara beternak burung Falk Cockatiel, perjuangan untuk mendapatkan calon induk tidaklah mudah, butuh waktu untuk mendapatkan indukan yang siap produksi.
Menurut saya pribadi, kata kunci nya adalah mendapatkan indukan yang siap produksi, itu yang utama.
Saya menyiapkan kandang koloni tapi medium size, bukan kandang yang besar supaya proses maintenance khusus nya kebersihan lebih terkontrol, dengan total 3 pasang (Jantan Betina) dicampur bersamaan.
Setiap malam jangan lupa di krondong dengan jala anti nyamuk, selain itu juga menjaga kestabilan suhu supaya tidak terlalu dingin.
Bahan kandang dari material baja ringan, tahan karat plus 2 glodok untuk bertelor, alhasih pada tanggal 11 Agustus, sepasang Falk siapan bertelor kurang lebih 4 butir dan saat tulisan ini dibuat, masih proses pengeraman oleh induk dan saya belum fix cek kondisi telur apakah zonk atau fertil, kita lihat saja 18-21 hari ke depan, semoga berhasil.
Beberapa peralatan tambahan seperti inkubator penetas telor dan anakan harus disiapkan untuk menjaga jika indukan gagal / membuang telor / anak.
Untuk sementara saya memakai peralatan inkubator yang sederhana / ekonomis dengan pengatur suhu otomatis.
Begitu juga persiapkan bubur loloh, alat spet, obat obatan,dll.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar